Pada
mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanya sebagai “alat penguji”
dari pekerjaan dibagian pembukuan tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan
tidak hanya sebagai alat penguji saja, tetapi sebagai dasar untuk dapat
menentukan atau menilai posisi perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisis
tersebut pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan. Jadi
untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang
dicapai perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang
bersangkutan.
Laporan
keuangan pada hakikatnya merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha untuk dapat digunakan oleh
pihak-pihak berkepentingan terhadap data atau aktivitas perusahaan tersebut,
sebagai bahan pertimbangan didalam pengambilan keputusan ekonomi.
Pengertian Laporan Keuangan menurut Sofyan
Syafri Harahap (2004:105) adalah: ”Laporan Keuangan menggambarkan kondisi
keuangan dan hasil usaha perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu.”
Menurut
Kasmir (2008:7) menyatakan bahwa “Laporan keuangan adalah laporan
yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
periode tertentu”.
Pengertian
laporan keuangan menurut Munawir dalam bukunya ”Analisa Laporan Keuangan”
(2002;3) yaitu :
”Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil
dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat bantu berkomunikasi
antara data keuangan dan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.”
Zaki
baridwan (2004:17) mendefinisikan laporan keuangan sebagai ringkasan dari suatu
proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun
buku yang bersangkutan.
Sedangkan
pengertian laporan keuangan menurut Ikatan
Akuntansi Indonesia (Standar Akuntansi Keuangan, 2009:27) mengemukakan sebagai
berikut:
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara
seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana),
catatan-cacatan dan bagian integral dari laporan keuangan”.
Berdasarkan definisi
laporan keuangan di atas secara garis besar bahwa laporan keuangan merupakan
hasil tindakan pembuatan dan peringkasan data keuangan perusahaan yang disusun
serta ditafsirkan secara sistematis dan tepat untuk kepentingan internal maupun
eksternal perusahaan. Laporan keuangan yang disusun dengan eksistensi suatu
perusahaan, pada hakikatnya merupakan alat komunikasi. Disamping sebagai alat
komunikasi, laporan keuangan sekaligus sebagai pertanggungjawaban bagi
manajemen kepada semua pihak yang menanamkan dan mempercayakan pengelolaan
dananya di dalam perusahaan tersebut terutama kepada pemilik.
Menurut
Zaki Baridwan (2004 :19) laporan keuangan yang lengkap terdiri dari
komponen-komponen sebagai berikut:
1.
Neraca
adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan suatu entitas pada periode
tertentu yang meliputi aset, kewajiban dan ekuitas.
2.
Laporan
laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan
biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih antara
pendapatan dan biaya-biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang
diderita oleh perusahaan.
3.
Laporan
Ekuitas pemilik adalah ringkasan tentang
perubahan modal yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Maka dapat diketahui
bahwa laporan perubahan ekuitas memberikan informasi mengenai tambahan atau
pengurangan ekuitas selama periode tertentu. Penambahan ekuitas berasal dari
investasi dan laba sedangkan pengurangan ekuitas biasanya karena kerugian atau
pengambilan pribadi.
4.
Laporan
arus kas adalah laporan yang menyediakan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode tertentu.
5.
Catatan
atas laporan keuangan merupakan bagian dari laporan keuangan yang memberikan
penjelasan tambahan mengenai laporan keuangan utamanya yang belum dapat
dijelaskan dalam tubuh laporan. Penjelasan ini dianggap penting karena dapat
membantu pengembilan keputusan dalam membacanya.